Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kerendahan Hati Orang Beriman - Matius 8:5-13


 

 Shalom !
Renungan Pagi Ini :
Matius 8:5-13
Kerendahan hati orang beriman

Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, kemarin kita sudah melihat betapa baiknya Tuhan Yesus sudah menyembuhkan penyakit orang kusta. Pada bagian ini kita juga akan melihat bahwa belas kasihan Tuhan dinyatakan kepada hamba seorang perwira.

Kalau kita perhatikan dari mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus kepada orang kusta dan hamba perwira tersebut. Ada perbedaan di antara kedua mujizat itu. Pertama, orang kusta itu datang kepada Yesus maka dia sembuh sedangkan hamba perwira itu tidak didatangkan Yesus juga sembuh. Pelajaran apa yang kita bisa dapatkan? Mujizat terjadi bukan karena dirinya dateng atau tidak tetapi Tuhan mau atau tidak menyembuhkannya. Jadi bukan bagaimana dia sembuh tapi siapa yang dapat menyembuhkan?!
Pada bagian ini saya tidak membahas terlalu panjang tentang mujizat. Tetapi ada yang menarik yang saya perhatikan dalam ayat-ayat ini.

Dalam ayat ini kita akan sama-sama belajar dari seorang seorang perwira yang rendah hati.

Dimulai dari ayat 5
Matius 8:5 (TB)  Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:

Yesus datang ke Kapernaum untuk melakukan perbuatan baik, dan disitu Yesus didatangi seorang perwira untuk meminta mohon kepada-Nya. FYI, jarang ada seorang perwira romawi yang saleh, tetapi berbeda dengan perwira yang satu ini. Dia datang kelada Yesus untuk memohon kepada-Nya?

Apa permohonan perwira itu?
Matius 8:6 (TB)  "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."

Hamba seorang perwira itu sedang sakit lumpuh dan menderita. Kita melihat pada ayat ini ada kepedulian dan simpati yang begitu luar biasa dari seorang perwira tersebut, hingga datang kepada Yesus dan memohon untuk kesembuhan budaknya. Ketika Yesus mengetahui hal itu, DIA mau datang ke rumahnya. Namun apa yang dikatakan perwira tersebut ?
Matius 8:8 (TB)  Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Perwira itu merasa tidak layak dihadapan Tuhan, sebab betapa saleh dan sucinya Kristus yang dikenal pada saat itu. Sehingga perwira itu mengatakan "tidak layak"

Kalau kita lihat, kerendahan hati seseorang harus seimbang, baik dengan orang di bawahnya maupun orang yang berada di atasnya. Dan sikap ini yang dimiliki oleh perwira tersebut, sehingga Yesus memberikan apresiasi kepada perwira itu dan mengatakan

Matius 8:10 (TB)  Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.

Oleh sebab itu, milikilah kerendahan hati sebagai seorang yang sudah mengikuti Kristus, seperti seorang perwira yang menghargai orang di bawahnya dan menghormati orang yang diatasnya.

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati 😇

Posting Komentar untuk "Kerendahan Hati Orang Beriman - Matius 8:5-13"