Ketidaktaatan mendatangkan konsekuensi yang buruk - 1 Samuel 13-14
Shalom!
Renungan Pagi Ini :
“Ketidaktaatan mendatangkan konsekuensi yang buruk”
Dalam 1 Samuel 13-14
Ada seorang siswa yang terkenal baik disebuah sekolah. Ia selalu datang tepat waktu ke sekolah, mengerjakan tugas dengan baik dan selalu mendapat juara. Pada suatu ketika ada seorang guru yang melaksanakan ujian secara tiba-tiba, siswa yang baik ini tidak mempersiapkan diri sebelumnnya. Akibatnya ia menjadi gelisah dan takut, akibatnya ia membuat contekan supaya nantinya dia bisa mendapat nilai yang baik. Namun ia ketahuan oleh gurunya, ia dimarahi karena telah melanggar aturan sekolah tersebut bahkan ia tidak bisa lulus mata pelajaran tersebut. Dari hal ini kita bisa melihat bahwa ketidaktaatan mendatangkan konsekuensi bagi mereka yang melakukannya.
Kata Samuel kepada Saul: “Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel. Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu”.
Saul adalah raja pertama orang Israel, ia adalah seorang yang gagah perkara diantara orang sezamannya. Namun dalam perjalanannya menjadi seorang raja, ia melakukan ketidaktaan kepada Tuhan sehingga membuat Tuhan murka kepadanya.
Mengapa Saul tidak taat kepada Tuhan?
Karena Saul ragu kepada Tuhan
Dalam pasal 13 ini menjelaskan bagaimana orang Filistin telah berkumpul untuk berperang melawan bangsa Israel dan Samuel belum datang untuk mempersembahkan kurban bakaran kepada Tuhan. Saul melihat bangsa Israel saat itu berserak-serak dan ia menjadi takut, akibatnya ia melakukan sesuatu hal yang tidak ia harus lakukan yaitu mempersembahkan korban bakaran. Mempersembahan korban merupakan tugas seorang imam saat itu, namun karena ketakutan yang sudah memenuhi kehidupan Saul ia melanggar perintah Tuhan dengan mempersembahkan korban bakaran itu. Kelihatannya ini bukan suatu kesalahan karena apa yang dilakukannya sepertinya tidak salah, namun hal ini sangatlah tidak benar di hadapan Tuhan. Dari hal ini kita bisa melihat bahwa Saul ragu kepada Tuhan, sehingga ia mengandalkan kemampuannya sendiri, yang dia anggap benar. Ia tidak bisa sabar menunggu kedatangan Samuel saat itu, sehingga ia bertindak ceroboh.
Apa konsekuensi yang diterima oleh Saul?
Saul kehilangan kepercayaan Tuhan (tahtanya digantikan)
Saul yang tidak mengikuti Perintah Tuhan yang diperintahkan kepadanya, kehilangan kepercayaan yang Tuhan berikan kepadanya, yaitu kehilangan tahtanya. Ia yang telah menjadi raja bangsa Israel akan digantikan orang lain. Yaitu orang yang dipilih oleh Allah dan yang bekenan di hati Tuhan. Jika Sau taat kepada Tuhan maka kerajaannya akan dikokohkan oleh Tuhan selama-lamanya, namun tidaklah demikian faktanya ia tidak taat kepada Tuhan sehingga ia harus mendapatkan kosekuensi dari apa yang sudah ia lakukan.
Dari hal ini kita belajar untuk:
- Mempercayai Tuhan dengan segenap hati.
- Taat kepada Tuhan.
- Menjaga kepercayaan yang Tuhan berikan untuk kita.
- Jangan bertindak gegabah.
- Bertindak hati-hati karena apa yang kita lakukan pasti ada konsekuensinya.
Melawan kehendak Tuhan akan berujung pada penderitaan
AmIn
Tuhan Yesus memberkati kita semua “PIS”
Posting Komentar untuk "Ketidaktaatan mendatangkan konsekuensi yang buruk - 1 Samuel 13-14"