Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

The Power Of Obedience

 Shalom!
Renungan Pagi Ini :  The Power Of Obedience (Kekuatan Ketaatan)


The Power Of Obedience (Kekuatan Ketaatan)

KETAATAN MEMAMPUKANKU UNTUK:

Meninggalkan zona nyaman (Kejadian 12:1-4)

Pemanggilan Abraham ini merupakan sebuah perintah Tuhan kepada Abraham dan di dalamnya ada sebuah janji. Kata pergilah di sini merupakan sebuah perintah/imperfek (berjalan, berangkat, meninggalkan). Apa? Negerinya yaitu Ur Kasdim daerah Mesopotamia, negeri yang ditinggali oleh Abraham dan keluarganya; negeri ini subur namun banyak penyembahan berhala di sana (Yosua 24:2). Komitemen Abraham harus diserahkan kepada Tuhan. Keluarganya, sanak saudaranya. Rumah bapanya, tempat tinggal saat itu. Tidak mendapat harta warisan.
Abraham harus meninggalkan segalanya untuk mentaati perintah Tuhan. (Ibrani 11:8-9). Abraham harus meninggalkan segala sesuatu yang berarti baginya. Abraham tidak tinggal diam dengan panggilan/perintah Tuhan, tetapi ia melakukan sebagaimana

Abraham tidak akan pernah menjadi ayah dari banyak bangsa, jika dia tetap tinggal di Ur Kasdim. Ketaatan imannya menempatkannya pada posisi yang sangat unik dan hubungan yang istimewa dengan Tuhan. 


Melepaskan orang yang paling dikasihi (Kejadian 22:1-19)

Abraham melakukan apa yang dikatakan Allah kepadanya; sekalipin ia tidak mengerti, namun ia percaya dan menurutinya. Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai,
mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu. Abraham selalu berpegang teguh kepada Allah. Iman Abrahamadalah iman yang benar-benar yakin dan percaya kepada Allah sehingga Abraham tidak pernah menolak apapun yang diperintahkan Allah kepadanya. Takut akan Tuhan, menghargai perintah Allah serta melakukan apa yang Tuhan kehendaki.  akan tetapi Abraham ingin mempersembahkan dengan tulus hati atas dasar kepercayaannya kepada Tuhan yang meminta Abraham untuk mengorbankan Ishak.
Abraham mengasihi Tuhan lebih dari segalanya.
Abrahaman taat bukan untuk mendapatkan berkat-berkat saja. ketaatannya disebabkan oleh takut akanTuhan, dan bukan oleh apa yang diperolehnya dengan ketaatan Terbukti saat ia sudah menerima janji Allah kepadanya, ia rela mempersembahkannya juga kepada Tuhan.

KESIMPULAN
-    Kualitas hubungan kita dengan Tuhan dapat diukur dari ketaatan kita yang terus-menerus dan konsisten terhadap petunjuk Tuhan.
-    Cinta akan tuhan memampukan kita melakukan apa yang tuhan inginkan dalam hidup kita.
-    Ketaatan adalah hubungan yang dirancang antara manusia dengan Allah.
-    Iman selalu dinyatakan dalam ketaatan kepada Allah.
-    Ketaatan juga merupakan cara yang tepat untuk mendekatkan diri kepadanya dan menumbuhkan hubungan Anda dengannya.

AmIn
Tuhan Yesus memberkati kita semua  “PiS”

 


Posting Komentar untuk " The Power Of Obedience"