Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Tema Renungan dari Matius 1-3

 Alkitab adalah salah satu sarana orang percaya untuk dapat mengenal Tuhan secara khusus. Dengan demikian, setiap orang percaya perlu senantiasa membaca dan merenungkan firman Tuhan. Berikut adalah kumpulan renungan dari Matius 1-3.

Silsilah Bukanlah Sebuah Masalah - Matius 1:1-17

Pada suatu hari ada seseorang yang bertanya kepada temannya "Jika anda bisa memilih orang tua, anda ingin mempunyai orang tua seperti siapa?"

(sambil berpikir)  .. Hemmm... Lalu ia pun menjawab "aku ingin punya orang tua Presiden, atau orang terkaya Di Indonesia"

(Sambil tertawa hahahaha) . 

Dari ilustrasi ini, 

jika pertanyaan itu diberikan kepada kita, mungkin kita akan menjawab "saya ingin lahir dari keluarga yang sukses, atau saya mau keturunan (nenek moyang) yang terkenal, kaya, konglomerat dan lain sebagainya."

Tetapi berbeda dengan Yesus, Pribadi Allah yang menjadi manusia. Kalau kita selidiki di Matius 1:1-17 ternyata tidak semua garis keturunan diatas-Nya itu dipandang baik. Khususnya ada 4 perempuan yang menjadi sorotan saya, seperti: Tamar, Rahab Rut dan Uria. 

1. Tamar adalah seorang wanita yang berzinah dengan mertuanya sendiri, lalu melahirkan keturunan Peres dan Zerah. (Kej. 38:24) 

2. Rahab adah seorang perempuan sundal di Yerikho. (Yos. 2:1) 

3. Rut adalah seorang perempuan asing dari bangsa Moab. (Rut 2:10) 

4. Batsyeba istri Uria berzinah dengan Daud. (2Sam. 11:4)

Dari 4 perempuan tersebut (nenek moyang Yesus), ternyata perempuan tersebut  tidak dipandang baik oleh sekitarnya dan memiliki masalah yang fatal di tengah-tengah masyarakat. Tetapi misi Allah yang mulia untuk menyelamatkan manusia tidak dipengaruhi dari mana Kristus berasal atau dari mana Yesus dilahirkan. Hal ini membuktikan bahwa "Silsilah bukanlah Sebuah Masalah" 

Mungkin kita dilahirkan dari keluarga yang bermasalah, keturunan yang hancur (berantakan) atau dilahirkan dari keluarga yang dipandang tidak baik, tetapi firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa silsilah bukanlah sebuh masalah bagi kita. 

Jadi jangan pernah lagi berpikir bahwa "saya lahir dari keluarga yang salah makanya hidup saya penuh dengan masalah." Tetapi berpikirlah "memang keluarga saya bermasalah tetapi itu bukanlah sesuatu hal yang salah." (RA) 


Baca Juga: Ayat-Ayat Dimana Yesus Menyebut Dirinya "Aku adalah"

 

 

Mengambil Bagian Dengan Penuh Keberanian - Matius 1:18-25

Bolehkah saya bertanya kepada saudara semua?! "Apa keputusan yang paling berat yang pernah saudara ambil?" Saya pikir, keputusan itu tidak lebih berat daripada yang Maria dan Yusuf alami. 

Bagaimana tidak, Yusuf dan Maria diperhadapkan pada sebuah kepercayaan yang tidak masuk dalam pikiran. Dimana Maria harus mengandung Anak yang bukan hasil dari persetubuhan. Tentu tidak mudah bukan? 

Kalau kita lihat dan perhatikan, sepertinya tidak ada masalah yang begitu berat dalam cerita ini. Tetapi sesungguhnya ini adalah pergumulan yang berat bagi pasangan muda tersebut. 

Mengapa? 

1. Karena bisa jadi mimpi-mimpi mereka akan hilang. Seperti pasangan muda pada umumnya yang mempunyai mimpi indah dalam sebuah pernikahan, tetapi ketika mengalami hal ini, bisa saja semua mimpi dan harapan mereka hilang. 

2. Karena menjadi AIB bagi mereka. Sebab belum tentu orang sekitarnya akan menerima keadaan seperti ini. Mulai dari keluarga Maria, keluarga Yusuf, bahkan Yusuf sendiripun ingin menolaknya. 

3. Karena kemungkinan kematian menimpa Maria itu bisa saja. Sebab Maria hidup ditengah-tengah orang Yahudi,  dan hukuman bagi mereka yang ketahuan berzinah yakni dilempar oleh batu. 

Tentu bukan hal yang mudah untuk mengambil keputusan ini. Seperti halnya yang terjadi dalam kehidupan kita, sering kali kita diperhadapkan pada situasi yang sulit, tetapi percayalah bahwa Allah merancangkan segala sesuatu untuk kebaikan dan Roh Kudus akan memampukan kita untuk melewati semuanya itu seperti yang dialami oleh

Maria dan Yusuf, sehingga mereka mau mengambil bagian ini dengan penuh keberanian, sebab ada Roh Kudus yang memberi kemampuan. 

Mari kita mengambil bagian dengan penuh keberanian terutama dalam hal pelayanan yang Tuhan sedang percayakan. (RA) 


Meresponi Kehadiran Kristus - Matius 2:1-12

Saudara... Pernahkah kita kehadiran tamu istimewa dirumah kita? Mungkin itu pendeta, majelis, saudara kita yang merantau jauh atau orang yang menurut saudara spesial. Tentu kita memiliki respon hati yang baik, bukan?! Nah... Terlebih lagi ketika Kristus Sang Juruselamat hadir ke dalam dunia ini, apakah respon kita tetap baik untuk-Nya? 

Pada hari ini kita sama-sama mau merenungkan firman Tuhan dalam Matius 2:1-12 , bagaimana seharusnya kita meresponi kehadiran Kristus? 

Hari ini saya mau bagi-bagi 3M supaya saudara kaya. 

1. Menyambut Dia

Orang-orang majus datang ke Yerusalem untuk mencari bayi Yesus. Mereka mencari dan menyelidikinya dengan sungguh-sungguh. Hal ini terbukti ketika mereka bertanya-tanya kepada orang banyak di Yerusalem sampai berita pencarian itu viral di Yerusalem dan terdengar telinga raja Herodes. (Matius 2:1-2)

2. Menyembah Dia

Orang-orang majus datang ke Yerusalem bukan karena penasaran, atau ikut-ikutan tetapi bertujuan untuk menyembah DIA. (Matius 2:2, 9, 11) 

3. Memberi Untuk Dia

Penyembahan dan persembahan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan orang percaya. Orang-orang majus datang bukan hanya membawa penyembahan tetapi memberikan persembahan juga kepada Kristus. 

Dalam kehidupan setiap orang percaya, saat Kristus hadir dalam kehidupan kita, apakah ketiga respon ini sudah ada di dalam hidup kita? Waktu kita datang dan menghadap DIA, apakah itu dengan kesungguhan hati kita? Apakah kita membawa penyembahan dan sudah mempersiapkan persembahan kita untuk DIA? 

Dari orang-orang majus ini kita harus benar-benar menyadari bahwa kita seharusnya memiliki respon yang benar ketika Kristus hadir dalam kehidupan kita, yakni dengan menyambut DIA, menyembah DIA dan memberi untuk DIA. 


Ketaatan Ditengah Rintangan - Matius 2:13-15

Ada seorang pendeta yang selalu berkata "Ketaatan Itu Harga Mati" Kata-kata ini sepertinya menjadi prinsip hidup anak muda yang bernama Yusuf. Kalau kita baca Matius 1:24, Yusuf tidak berkata tidak akan firman Tuhan, melainkan melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Kalau kita baca dalam Matius 2:13-15, rintangan yang dihadapi tidaklah mudah, sebab ada ancaman dan tekanan yang diberikan raja Herodes terhadap Anak itu "Yesus".

Kalau kita lihat di ayat 13 (Mat. 2:13), ada 3 perintah yang diberikan kepada Yusuf, yakni : bangunlah, ambillah dan pergilah. 

Tanpa mengeraskan hati, tanpa menolak, tanpa komplain dengan Tuhan, Yusuf pun mengikuti segala yang diperintahkan kepadanya. 

"Matius 2:14 (TB)  Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,"

Sungguh sikap yang cakap dari seorang yang bernama Yusuf, ditengah ancaman, rintangan, tantangan dan kesulitan yang dialami, Yusuf masih mau taat kepada perintah Tuhan. 

Saudara, kita diingatkan dari renungan hari ini untuk mentaati setiap perintah yang Tuhan berikan, dan memiliki prinsip seperti Yusuf "Ketaatan Itu Harga Mati" Artinya tidak berkata tidak terhadap firman Tuhan yang disampaikan kepada kita. Oleh sebab itu, marilah kita belajar untuk mendengarkan dan menaati setiap perintah yang Tuhan berikan kepada kita. (RA) 

Selamat pagi, Selamat beraktivitas!

Baca Juga: Mungkinkah Allah Mahakuasa Menjadi Manusia Biasa?

 

Prustasi Karena Iri Hati, Tapi Janji Tuhan Itu Pasti - Matius 2:116-18

Ada satu quotes yang menarik "jangan berjanji ketika engkau sedang bahagia, dan jangan mengambil keputusan ketika engkau sedang marah" Karena akan berantakan dan menimbulkan kekacauan. 

Seperti yang terjadi pada Herodes, ia mengambil keputusan yang salah ketika ia sedang marah. Yakni "membunuh semua anak yang berusia 2 tahun kebawah"

Mengapa Herodes tidak membunuh orang majus yang memperdayakan dirinya? 

Mengapa harus bayi usia 2 tahun kebawah yang dibunuh? 

Karena kehadiran Yesus akan merusak sistem politis yang ada di Yerusalem. Herodes tidak mau ada orang yang menduduki tahtanya pada saat itu "gila hormat dan tahta". Oleh sebab itu Herodes dengan sungguh-sungguh berencana untuk membunuh Yesus. Tetapi firman dan janji Tuhan tidak pernah bisa digagalkan oleh orang sehebat apapun. 

Herodes orang yang berpengaruh, memiliki jabatan yang tinggi tapi tidak bisa menggagalkan rencana Allah. 

Untuk itu, peganglah firman dan Janji Tuhan yang ada di dalam kehidupan kita. Sebab firman-Nya tidak pernah gagal dalam kehidupan kita. (RA)

 

 

Sesuai Firman - Matius 2:19-23

Saudara, saya yakin kebanyakan diantara kita pernah menggunakan aplikasi online shop untuk membeli sesuatu. Waktu kita mau membeli sesuatu, tentu kita mencari toko yang ratingnya bagus (bintang lima) atau barang yang sudah banyak terjual + komentarnya bagus-bagus. Supaya barang yang kita pesan terjamin dan sesuai harapan kita waktu memilihnya. Tetapi terkadang pun yang datang itu tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan: Berbeda dengan kebenaran firman Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab, yang memberikan kita jaminan dan kepastian. Oleh sebab itu, renungan firman Tuhan hari ini saya beri judul "SESUAI FIRMAN"

Sepertiapakah yang dimaksud Sesuai Firman? 

1. Dia Pasti Membuka Jalan

Saudara, percayalah bahwa Tuhan pasti buka jalan ditengah rintangan. Ayat 19 mencatat bahwa "Herodes mati" Kurang lebih 3 bulan setelah pengungsian Yusuf, Isteri dan Anaknya di Mesir. Kematian Herodes membuka jalan bagi Yusuf untuk kembali ke Israel. Begitu cepatnya pembalasan Tuhan atas orang yang melakukan kejahatan tersebut. Saudara yang dikasihi Tuhan, banyak cara Tuhan untuk menolong kehidupan saudara, waktu kita menghadapi kesulitan, tantangan, pergumulan, dll. Ingatlah bahwa Tuhan selalu buka jalan. 

2. Dia Pasti Menepati Janji

Sebagai orang Kristen, yang harus kita ketahui bahwa kita hidup bukan dari jawaban Tuhan tetapi dari janji Tuhan.  Banyak orang Kristen yang bertanya-tanya, mengapa ini terjadi pada saya? Saya sudah setia kepada Tuhan, kok bisa hal ini menimpa saya? Saudara, kita tidak akan menemukan jawabannya, tetapi percayalah bahwa Tuhan sudah memberikan janji kepada kita. Sebab kita hidup bukan dari jawaban Tuhan tetapi dari janji Tuhan. 

Sama halnya dalam Matius 2:15, 17, 23 Tuhan sudah berjanji kepada para nabi dan Tuhan sendiri yang menggenapi. Untuk itu, peganglah janji Tuhan sebab DIA akan menepatinya selalu. 

Dengan demikian, kita diingatkan bahwa Tuhan pasti buka jalan dan Tuhan pasti menepati janjinya dalam kehidupan kita. (RA) 

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus Memberkati.

 

 

Meresponi Kabar Baik Dengan Baik - Matius 3:1-12

Waktu saya pergi ke suatu daerah, ada yang mengajak saya untuk makan disebuah tempat "ayo makan disini, karena makanannya enak". Dan saya pun pergi bersamanya. Ketika saya makan di tempat itu, saya senang karena memang makanannya enak. Waktu saya pulang kerumah, saya menceritakan makan yang ada di tempat tersebut, bahkan saya mau mengajak orang lain yang pergi ketempat itu untuk coba makanan tersebut, supaya orang lain pun merasakan hal yang sama seperti saya. 

Terlebih lagi ketika kita mendengarkan Injil, kabar sukacita. Bagaiamana respon kita ketika mendengar Injil "Kabar Baik". Untuk itu, mari sama-sama kita belajar meresponi kabar baik dengan baik.

1. Bertobat 

Yohanes Pembaptis berseru-seru dan mengajak orang-orang untuk bertobat. Dan ketika orang banyak mendengar kabar itu, mereka bertobat dengan tanda 

"mengaku dosa dan memberi diri dibaptis"

Matius 3:5 (TB)  Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.

Matius 3:6 (TB) 

Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan. 

Ini merupakan respon yang baik ketika mendengar kabar baik, yakni dengan bertobat "berbalik kepada Allah".

Maukah kita bertobat ketika kita mendengarkan kabar baik? 

Mari mengaku dosa kita dihadapan Tuhan dan berbalik kepada Tuhan. 

2. Bertumbuh

Matius 3:11 mencatat bahwa tidak berhenti sampai pada pertobatan tetapi harus ada pertumbuhan. Seperti halnya yang rasul Paulus katakan bahwa:

Efesus 4:28 (TB)  Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

- berbalik dari jalan yang salah. 

- berusaha dengan sungguh-sungguh. 

- berdampak bagi orang lain. 

Oleh sebab itu, kita diingatkan ketika kita mendengarkan kabar baik, bagaimana harusnya respon kita? Yakni bertobat dan bertumbuh, sebab tidak ada pertumbuhan yang dihasilkan diluar pertobatan. Dan sebaliknya tidak ada pertobatan yang tidak menghasilkan pertumbuhan.(RA)

 

 

 

Mengikuti Kehendak-Nya - Matius 3:13-17

Saya memiliki seorang teman yang sedang jatuh cinta, waktu pasangannya meminta sesuatu, temen saya selalu dikasih dan berikan yang terbaik untuk pasangannya. Kalau istilah sekarang yakni sedang "BUCIN". Tentu sangat sulit jika kita melakukan sesuatu tanpa dasar cinta. 

Hari ini judul renungan yang saya buat yakni " Mengikuti Kehendak-Nya" (Kehendak Tuhan). Tentu sangat sulit bagi seseorang untuk melakukan kehendaknya tanpa mencintainya. Begitu juga dengan Tuhan, kita akan sulit mengikuti Kehendak-Nya kalau tidak memiliki dasar cinta. 

"Dasar Untuk Mengetahui Kehendak Tuhan Dapat Dilihat Melalui Firman-Nya"

Sebab Firman-Nya tidak akan kembali sia-sia dan pasti terjadi. 

Dalam Matius 3:13, Yesus meminta untuk dibaptis oleh Yohanes. Sedangkan yang kita ketahui bahwa baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan (Mat. 3:11). Jadi, apakah Yesus memerlukan pertobatan? Apakah Yesus berdosa? Tidak, Yesus tidak berdosa dan tidak memerlukan pertobatan akibat dosa. Justru Yesus menjadi teladan bagi manusia yang seharusnya membutuhkan pertobatan, memberi contoh bagaimana manusia harus merendahkan diri seperti Kristus. 

Lukas 14:11 (TB)  Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Setelah itu, firman Tuhan memberi gambaran bagi mereka yang sudah bertobat untuk hidup dipimpin oleh Roh Kudus. 

Matius 3:16 (TB)  Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

Ayat tersebut adalah analogi seorang yang telah bertobat untuk terus hidup dipimpin oleh Roh Kudus. 

Oleh sebab itu, untuk kita mengetahui bagaimana seseorang sungguh-sungguh mengalami pertobatan, yakni dengan melihat cara hidupnya yang sudah dipimpin oleh Roh Kudus. 

Jadi, orang yang hidup mengikuti kehendak-Nya yakni:

1. Merendahkan diri "meneladani Kristus"

2. Hidup dipimpin oleh Roh Kudus

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus Memberkati. (RA)

Baca Juga: Kalau Tuhan Itu Esa, Bagaimana Dengan Allah Tritunggal?

Posting Komentar untuk "Kumpulan Tema Renungan dari Matius 1-3"