Kumpulan Tema Renungan Matius 4-5
Alkitab adalah salah satu sarana orang percaya untuk dapat mengenal Tuhan secara khusus. Dengan demikian, setiap orang percaya perlu senantiasa membaca dan merenungkan firman Tuhan. Berikut adalah kumpulan renungan dari Matius 4-5
Menang mengahadapi Pencobaan - Matius 4:1-11
Saudara yang dikasihi Tuhan, renungan hari ini saya beri judul "Menang Menghadapi Pencobaan". Setiap orang pada dasarnya ingin meraih kemenangan dalam sebuah pertandingan. Tetapi untuk mencapai kemenangan tersebut perlu strategi yang baik. Begitu juga dalam iman Kekristenan kita, untuk menang mengahadapi pencobaan perlu ada strategi yang harus kita pegang.
Nah... Sepertiapakah strategi untuk menang dalam menghadapi pencobaan?
1. Mengetahui firman Tuhan.
Pada dasarnya semua manusia mengalami pencobaan. Manusia pertama Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa karena tidak bertahan dalam pencobaan. Manusia pertama "gagal" menghadapi pencobaan tersebut sehingga jatuh ke dalam dosa. Tetapi Yesus datang, supaya manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa, tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Dalam Ke-Manusiaan Yesus, DIA dicobai dan Menang mengahadapi pencobaan tersebut.
Matius 4:4, 7, 10 (TB) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Dalam menghadapi pencobaan, Yesus mengetahui dengan pasti dan memegang teguh firman Tuhan. Sehingga DIA menjawab sesuai firman Tuhan.
Dalam kehidupan kita, untuk menang dalam menghadapi pencobaan kita juga harus berpegang teguh firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab, supaya kita mampu melewati setiap pencobaan yang ada.
2. Menghidupi firman Tuhan.
Poin pertama sudah kita ketahui untuk menang menghadapi pencobaan kita harus mengetahui firman Tuhan. Tetapi tidak cukup hanya mengetahui saja, melainkan menghidupi firman Tuhan itu. Manusia pertama, mengetahui perintah tetapi tidak menghidupinya. Bahkan iblis pun mencobai Yesus dengan firman Tuhan.
Matius 4:3, 6, 8-9 (TB) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Iblis tahu firman tetapi tidak menghidupi firman tersebut. Menggunakan firman Tuhan dengan tidak sesuai konteks dan hanya untuk menjatuhkan. Saudara, kita harus cek kehidupan kita, apakah kita mengetahui firman Tuhan, untuk menjatuhkan orang lain atau untuk membangun kehidupan orang lain? Dan apakah kita sendiri sudah menghidupi firman tersebut?
Menghidupi artinya: dapat memberi hidup bagi kita ataupun orang disekitar kita.
Jadi kedua hal ini yang harus kita pegang untuk menang menghadapi pencobaan, yakni mengetahui firman Tuhan dan menghidupi firman Tuhan.
Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati. (RA)
Misi Allah Bagi Dunia - Matius 4:12-17
Matius 3:2 (TB) "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
Berita
tentang Kerjaan Sorga pertama kali disampaikan oleh Yohanes Pembaptis.
Pernyataan ini dicatat dalam Injil (kecuali Injil Yohanes). Pada masa
itu, Yohanes Pembaptis menarik perhatian banyak orang, mulai dari
pakaiannya (Mat. 3:4a), jenis makanan yang disantapnya (Mat. 3:4b),
pemberitaannya tentang Kerajaan Sorga dan tegurannya terhadap orang
Farisi dan Saduki dengan menyebut mereka keturunan ular beludak. Ajaran
Yohanes tentang Kerajaan Surga merupakan berita baru. Pada waktu itu
kehidupan agama masyarakat Yahudi menekankan segi lahiriah saja, yaitu
hanya mengandalkan status lahiriah keturunan Abraham (Mat. 3: 8-9). Oleh
sebab itu, Yohanes mengingatkan mereka bahwa penghakiman Tuhan akan
berlaku bagi semua orang yang tidak bertobat tanpa terkecuali!
Namun
di Pasal 4 ini, Yohanes Pembaptis justru malah ditangkap oleh Raja
Herodes (Mat. 14:3). Ketika Yesus mendengar hal tersebut, Yesus
menyingkir ke Galilea.
Mengapa Yesus memulai pelayanan pertamanya di Galilea padahal
Galilea merupakan tempat orang-orang Yahudi yang sudah kawin campur / nikah dengan non-Yahudi?
1. Menggenapi firman Tuhan.
Matius 4:14-16 (TB) supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
"Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, --
bangsa
yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi
mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."
Nubuat
ini menunjuk pada Yesus sebagai Terang bagi bangsa yang diam di daerah
seberang sungai Yordan. Jadi, keberadaan Yesus di Kapernaum bukan karena
Ia takut ditangkap oleh Herodes melainkan Yesus justru melanjutkan
pemberitaan surgawi yang pernah dilakukan Yohanes, "Bertobatlah, sebab
Kerajaan Surga sudah dekat!" Tuhan memakai peristiwa pemenjaraan Yohanes
sehingga pemberitaan tentang Kerajaan Surga pun tersiar bagi daerah
Galilea. Yohanes berani menyatakan apa yang benar meskipun ia kehilangan
nyawanya (Mat. 14:10-11).
2. Yesus datang untuk semua orang.
Meskipun
orang-orang di Galilea sudah kawin campur tapi Yesus tidak membedakan
orang, sebab DIA datang bukan hanya untuk orang Yahudi tetapi untuk
semua orang.
3. Tempat yang suram jadi gemirang.
Yesus datang mengubah situasi, hal ini dapat dilihat dari ayat:
Matius
4:16 (TB) bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang
besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah
terbit Terang."
Dari ayat tersebut merubah cara pandang kita buka
tempat yang dapat merubah keadaan tetapi sosok atau figur tersebut yang
bisa mengubah keadaan. Jadi dimanapun kita berada, meskipun tempatnya
suram bisa jadi gemirang kalau kita menjadi figur yang baik.
Dan pada saat itulah Yesus memulai pelayanannya, memberitakan pertobatan bagi semua orang.
Matius 4:17 (TB) Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
Nelayan Menjadi Pelayan - Matius 4:18-22
Saudara yang dikasihi
Tuhan, sungguh sukacita yang luar biasa ketika orang biasa dipanggil dan
diajak oleh orang luar biasa. Hal ini yang terjadi pada nelayan
(Petrus, Andreas, Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes)
Matius
4:18, 21 (TB) Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea,
Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan
Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab
mereka penjala ikan.
Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya
pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes
saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di
dalam perahu. Yesus memanggil mereka.
Kalau kita lihat, ada dua kelompok orang yang mengikuti Tuhan Yesus. Yakni:
1. Dipanggil Secara Khusus (pribadi)
2. Dipanggil bersama-sama "Orang banyak yang berbondong-bondong untuk mengikuti pengajaran-Nya."
Empat
orang murid pertama Yesus dipanggil secara khusus, dari pekerjaannya
sebagai Nelayan tetapi Tuhan panggil untuk menjadi Pelayan. Ketika
mereka mengikut Yesus, ada hal yang harus dikorbankan.
Matius 4:20, 22 (TB) Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Begitu juga dengan kehidupan kita, ketika kita mau mengikut Yesus, ada hal yang harus dikorbankan.
Mengapa mereka menerima ajakan Yesus?
Tentu karena mereka sudah mendengarkan berita tentang Kerajaan Sorga.
Matius 4:17 (TB) Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
Sekarang
berita dan ajakan itu sampai kepada kita semua? Apakah kita siap dan
mau mengikuti Yesus seperti para murid "Nelayan Menjadi Pelayan".
Pelayanan Harus Didasari Belas Kasihan - Matius 4:23-25
Pada
bagian sebelumnya kita melihat ada empat orang pertama yang Tuhan
panggil menjadi pelayan. Orang biasa dipanggil oleh orang yang Luar
biasa untuk mengikuti-Nya. Mereka dipanggil secara khusus untuk
mengikuti-Nya dan menjadi murid. Pada bagian selanjutnya, kita akan
melihat pelayanan Yesus selanjutnya kepada orang banyak.
Pelayanan Yesus tidak diam disatu tempat saja, tetapi ketempat-tempat lain. Hal ini dapat dilihat pada ayat 23.
Matius
4:23 (TB) Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam
rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta
melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
Sangat jelas dikatakan "Yesus pun berkeliling diseluruh Galilea"
Saya ulangi lagi mengenai Galilea:
Galilea adalah tempat yang suram, gelap, daerah bangsa-bangsa lain "diluar Yahudi"
Kenapa
harus mulai dari sana? Karena keselamatan dan anugerah Allah tidak
terbatas untuk bangsa Yahudi, sebab DIA datang untuk semua orang.
Bahkan berkeliling Galilea "berputar-putar"
Sungguh anugerah yang indah yang DIA berikan kepada kita manusia berdosa.
Yesus
bisa saja suruh orang-orang banyak itu yang mendatangi Yesus, bukan
Yesus yang mendatangi mereka. Tetapi kerendahan hati dan anugerah-Nya
yang nampak sehingga DIA yang berkeliling mencari jiwa-jiwa yang
terhilang. Seharusnya ini juga menjadi peringatan kepada kita para
hamba-hamba Tuhan untuk memiliki sikap hati yang mau merendahkan diri
dihadapan Tuhan.
Apa tujuan Yesus untuk berkeliling Galilea?
1. Mengajar dalam rumah-rumah ibadat "Sinagoge".
2. Memberitakan Injil Kerajaan Sorga.
3. Melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Pelayanan
ini dilakukan atas dasar belas kasihan Yesus kepada setiap orang-orang
berdosa. Maka dari hal tersebut kita patut belajar, pelayanan harus
didasari belas kasihan.
Dan ketika hal itu dilakukan Yesus, apa yang terjadi?
Matius
4:24 (TB) Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan
dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita
pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang
lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka.
Matius 4:25 (TB) Maka
orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari
Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari
seberang Yordan.
Banyak orang yang mendapatkan sesuatu "Mujizat" Dan
lain sebagainya ketika mengikuti Yesus. Ini bukanlah sesuatu hal yang
salah, tetapi akan menjadi salah ketika kita mengikut Yesus dengan
tujuan mendapatkan sesuatu.
Oleh sebab itu, marilah kita percaya kepada Kristus, sebab DIA sudah menyatakan kasih-Nya kepada kita manusia berdosa.
Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus Memberitakan 🙏
Murid Yang Berbahagia - Matius 5:1-12
Di pasal sebelumnya kita melihat bahwa banyak orang berbondong-bondong mengikuti-Nya.
Matius
4:25 (TB) Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka
datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea
dan dari seberang Yordan.
Ayat 1, ketika Yesus melihat orang
banyak itu, DIA naik ke atas bukit, lalu datanglah Murid-murid-Nya
kepada-Nya. Siapa Murid Yesus pada bagian ini? Memang tidak ditulis
secara jelas siapa saja yang mengikuti Yesus selain 4 orang murid yang
pertama. Tapi kemungkinan dalam Markus 3 menjelaskan bahwa murid-murid
disitu merujuk kepada Murid di Matius 5.
Markus 3:1, 13-14 (TB) Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya.
Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil.
Markus 3:16-19 (TB) Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,
Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh,
selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot,
dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Selanjutnya,
ajaran apa yang diajarkan oleh Yesus kepada para murid-Nya, yakni
tentang ucapan bahagia. Oleh sebab itu saya memberikan judul "Murid Yang
Berbahagia".
Kebahagiaan utama yang sudah mereka terima yakni pada
saat Yesus memanggil mereka untuk dijadikan murid. Sebuah anugerah yang
luar biasa dari Allah untuk para murid-Nya.
Pada bagian ini
menegaskan kembali bahwa ada jaminan dalam mengikut Yesus, seperti
ungkapan-ungkapan bahagia yang sudah disampaikan.
Bapak/i
saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan, percayalah bahwa Tuhan sudah
memberikan kebahagiaan itu kepada para murid-Nya "12 Murid", bukan
hanya pada saat itu, tetapi pada saat ini dan seterusnya. Untuk itu,
mari kita menyadari bahwa Tuhan datang ke dunia untuk menebus dosa umat
manusia, sehingga kita dapat menerima kebahagiaan dari Tuhan. (RA)
Hidup Yang Berdampak - Matius 5:13-16
Saudara yang dikasih Tuhan, mungkin
sebagian orang tau pemain sepakbola yang bernama Lionel Messi. Waktu
Messi ada di Barcelona saya senang dengan Club Barcelona. Tetapi waktu
Messi pindah ke PSG, tim favorit saya berubah menjadi PSG. Begitu juga
waktu Piala Dunia 2022, Argentina menjadi salah satu tim favorit saya
karena ada Messi di sana, bahkan Messi menjadi donatur bagi bangsanya di
Argentina untuk mengikuti Piala Dunia. Bagi saya Messi adalah orang
yang berdampak bagi dunia sepakbola dan Negara. Nah begitu juga dalam
kehidupan Kekristenan kita, apakah hidup kita sudah menjadi dampak bagi
orang lain?
Oleh sebab itu, saya memberi judul renungan hari ini adalah "Hidup Yang Berdampak"
Firman Tuhan mencatat:
Matius
5:13-14 (TB) "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar,
dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan
diinjak orang.
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi."
Kata
"Kamu Adalah" menunjukkan sebuah kepastian dan kejelasan identitas
seseorang. Yang berarti sudah menjadi bukan akan menjadi. Disini para
murid yang mengikuti Yesus memiliki identitas yang jelas bahwa dirinya
adalah garam dan terang dunia.
Saudara, kalau kita lihat
diwarung-warung harga garam itu sangat murah, dan banyak dibutuhkan oleh
orang-orang. Bahkan sekalipun harga garam naik, tidak pernah saya
melihat orang-orang komplain atau demo karena harganya naik. Mengapa?
Karena garam itu berguna untuk banyak hal. Saudara yang dikasihi Tuhan,
kita diingatkan sebagai murid Kristus bahwa hidup kita harus berguna
untuk banyak orang, sekalipun kita dianggap murah dan tidak berharga,
tetapi kita harus tetap memberi rasa.
Begitu juga dengan kata
"kamu adalah terang dunia" Terang identik dengan cahaya, kalau dirumah
saudara mati lampu, pasti saudara menyalahkan lilin / (lampu darurat) .
Pada saat lilin menyalah, kita tentu tidak mau jauh dari lilin tersebut,
sebab lilin memberi cahaya untuk saudara. Nah Kita juga dianalogikan
sebagai terang dunia yang berarti hidup kita harus bercahaya bagi banyak
orang, seperti Kristus telah menjadi terang bagi dunia ini. Mengapa
kita memiliki identitas "terang" Karena kita sudah menyatu dengan sumber
terang, yakni "Kristus".
Oleh sebab itu, sebagai pengikut
Kristus harusnya kita "sudah menjadi" garam dan terang bagi banyak
orang, bukan "akan menjadi" garam dan terang bagi banyak orang. Artinya
sebagai pengikut Kristus sudah seharusnya hidup kita menjadi dampak bagi
banyak orang.
Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati 🙏
Jangan Salah Paham - Matius 5:17- 45
Pernahkah saudara disalahpahami oleh orang
lain, enakah tidak? Tentu tidak enak, bukan! Yesus menyampaikan khotbah
supaya orang-orang yang mengikuti-Nya tidak keliru dan salah paham
dengan kehadiran Kristus.
Dalam perikop ini, Yesus menjelaskan bahwa:
Matius
5:17-18 (TB) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk
meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Karena Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu
iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi.
Dalam konteks ini, Yesus menjawab
tuduhan bahwa diri-Nya melecehkan Perjanjian Lama "Dia datang untuk
meniadakan Hukum Taurat". Yesus menyangkal hal demikian, dengan
mengatakan bahwa diri-Nya datang untuk menggenapinya. Bahkan ditegaskan
bahwa Selama langit dan bumi belum lenyap, satu iota pun tidak akan
ditiadakan. Yesus menyempurnakan Hukum Taurat melalui kehadiran-Nya di
dunia ini.
Saya beri ilustrasi seperti ini, ada air di dalam wadah.
Yesus datang bukan untuk membuang air itu, tetapi memberi penuh air yang
sudah ada dalam wadah tersebut.
Artinya Yesus datang untuk
menggenapi Hukum Taurat. Hukum Taurat sebagai penuntun atau petunjuk
dari Allah bagi mereka yang sudah diselamatkan, bukan untuk mereka
memperoleh keselamatan. Melalui Hukum Taurat, orang-orang yang sudah
diselamatkan mengerti sikap dan moral yang baik.
Oleh sebab itu,
yang harus kita pahami saat ini, Yesus datang ke dunia bukan untuk
meniadakan Perjanjian Lama, melainkan untuk menggenapinya.
Posting Komentar untuk "Kumpulan Tema Renungan Matius 4-5"