Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Tema Renungan Dari Matius 7

 Alkitab adalah salah satu sarana orang percaya untuk dapat mengenal Tuhan secara khusus. Dengan demikian, setiap orang percaya perlu senantiasa membaca dan merenungkan firman Tuhan. Berikut adalah kumpulan renungan dari Matius 7


Menegur Dengan Kasih - Matius 7:1-5


Saudara yang dikasih oleh Tuhan, waktu saya menonton pertandingan sepakbola di tv, sering kali saya menemukan pelatih bola saat pertandingan berlangsung. Sering kali penonton mengomentari pertandingan sepak bola tersebut, padahal belum tentu dirinya bisa bermain sepak bola.

Dalam kehidupan kita sebagian orang Kristen,  apakah hal yang sama terjadi pada diri kita? Kita bisa mengomentari kehidupan orang lain tetapi tidak bisa mengoreksi diri kita sendiri.

Tuhan Yesus mengajarkan kepada para pengikut-Nya dari ayat yang kita renungkan hari ini:

Matius 7:1-5 (TB)  "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Kata "Jangan" Merupakan sebuah larangan yang harus diperhatikan oleh para pengikut-Nya. Sebab apa yang kita tabur, tentu akan kita tuai!
Jika kita menghakimi orang lain, bisa saja orang lain juga menghakimi diri kita.

Sangat mudah jika kita mengoreksi orang lain dengan kesalahan-kesalahan yang diperbuatnya, tanpa menyadari bahwa dirihya juga perlu dikoreksi.

Yohanes 8:7 (TB)  Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."

Dalam ayat tersebut diatas, banyak orang menghakimi perempuan yang ketahuan berzinah, tetapi Yesus memberikan kesempatan bagi mereka yang tidak berdosa untuk melemparkan batu. Dan ketika Yesus menyuruh mereka untuk melemparkan batu, mereka pergi. Mengapa? Karena mereka semua orang berdosa, tidak sepantasnya mereka menghakimi orang lain.

Apakah kita tidak bisa menghakimi orang lain?
Dalam kehidupan Kekristenan, yang saya pahami adalah "bukan menghakimi" tetapi menegur kesalahan orang lain.
Amsal 27:5 (TB)  Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.
"Menegur untuk membangun, bukan untuk menjatuhkan"

Menegur seseorang dengan penuh kesadaran bahwa kita juga manusia berdosa, lebih baik daripada menegur orang lain dengan merasa dirinya paling benar.
Waktu kita menegur dengan kasih, dan kasih itu dirasakan oleh orang lain, tentu akan mudah membangun kehidupannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Oleh sebab itu, janganlah kita menghakimi orang lain. Tetapi tegurlah dengan kasih seperti kasih Kristus yang nyata di dalam kehidupan kita. Sebab tidak ada perubahan tanpa pengampunan dan indikasi seseorang mengampuni yaitu menerima keadaan orang berdosa seperti Kristus menerima keadaan kita waktu berdosa.

Galatia 6:1 (TB)  Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus Memberkati. (RA) 🙏

 


Teguranmu Berharga - Matius 7:6


Matius 7:6 (TB)  "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."

Ayat ini tidak pisah dipisahkan dari 5 ayat sebelumnya, sebab terkait dengan judul renungan sebelumnya yakni "Menegur Dengan Kasih"

Ternyata tidak semua orang pantas untuk ditegur. Bukan berarti kita tidak boleh memberitakan Injil kepada orang jahat, cemar dan lain sebagainya. Sebab Yesus sendiri memberitakan Injil kepada para pemungut cukai dan orang berdosa lainnya.

Menegur dengan kasih di analogikan seperti "Mutiara" yang sangat berharga. Tuhan Yesus memberitahukan kepada para murid bahwa ada orang yang memang tidak bisa ditegur lagi. Siapa? Orang yang keras kepala, bebal, dan tidak terima teguran.
Murid-murid janganlah berlama-lama di antara orang-orang semacam itu, sebab ini hanya akan membuang tenaga dengan sia-sia, melainkan berpaling saja kepada orang lain.
Kisah Para Rasul 13:41 (TB)  Ingatlah, hai kamu penghina-penghina, tercenganglah dan lenyaplah, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu, suatu pekerjaan, yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan kepadamu."

Nasihat dan teguran yang baik adalah barang berharga, sebuah mutiara. Amsal 25:12 (TB)  Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

Ayat ini sangat keras jika disadari oleh orang-orang yang menolak teguran, mereka dipandang seperti anjing dan babi. Sebegitu jahatnya mereka sehingga tidak mungkin untuk disembukan dan diperbaiki lagi.

2 Petrus 2:22 (TB)  Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."  

Namun yang harus kita pahami, jangan sampai kita cepat menilai mereka seperti binatang yang keji itu, sebelum memutuskan untuk tidak menegur lagi, kita harus benar-benar pastikan bahwa dirinya sudah tidak bisa ditegur oleh kita.

Oleh sebab itu, gunakanlah teguran yang berharga yang kita miliki untuk menegur orang lain, jika mereka sudah tidak mau ditegur, jangan membuang waktu untuk mereka, sebab masih banyak orang yang menantikan teguran berharga yang kita miliki.

Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus Memberkati 🙏

 


Perintah Allah Dalam Berdoa - Matius 7:7-11


Saya memegang satu prinsip. Waktu kita berdoa, berdoalah seakan semuanya bergantung pada Tuhan. Waktu kita bekerja, bekerjalah seakan semua bergantung pada kita.
Keseimbangan dalam kehidupan Kekristenan itu sangat penting. Jangan sampai kita berdoa tanpa bekerja dan sebaliknya jangan sampai kita bekerja tanpa berdoa. Istilah ini sangat terkenal yakni "ora et labora" Berdoa dan bekerja.

Saudara yang dikasih oleh Tuhan, dalam Matius 7:7-11 Tuhan Yesus memberikan perintah kepada para pengikut-Nya mengenai berdoa. Setiap orang yang berdoa harus mengingat perintah ini "Mintalah, Carilah dan Ketuklah"

Waktu kita meminta, artinya kita tidak membutuhkannya. Dan DIA Sumber dari segalanya, DIA memahami apa yang kita butuhkan, oleh sebab itu hanya DIA yang menjadi sumber jawaban bagi kehidupan kita.

Mencari artinya kita harus mengetahui apa yang menjadi kehendak-Nya. Waktu kita berdoa, apakah sesuai dengan kehendak Tuhan? Atau kita memaksakan kehendak kita? Biarlah hanya kehendak Tuhan yang terjadi atas hidup kita. Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa ini kehendak Tuhan? Secara sederhana saya menjawab. Pertama, melalui firman Tuhan yang kita baca setiap hari. Kedua, segala sesuatu yang membuat kita semakin dekat dengan Tuhan, saya percaya itu kehendak Tuhan.

Ketuklah, kata yang digunakan dalam hal ini menunjukan kedekatan antara Allah dengan umat-Nya. Hanya orang yang sudah dekatlah yang berani mengetuk pintu rumah saudara. Begitu juga dengan Tuhan, ketika kita dekat dengan Tuhan, datenglah kepada DIA sebab hanya DIA yang bisa mendengarkan cerita saudara kapanpun dan dimanapun. Ada seorang pelayan Tuhan yang berdoa hampir 40 tahun, tetapi doanya tidak dijawab-jawab oleh Tuhan. Bukannya kecewa, malah sukacita karena dari doa pelayan tersebut membuat dirinya terus membangun relasi dengan Tuhan. Mungkin doa kita tidak pernah dijawab selama bertahun-tahun, tetapi ingatlah bertahun-tahun itu juga saudara membangun relasi yang dekat dengan Allah.

Saya yakin bahwa Allah lebih mengerti apa yang kita butuhkan, Allah lebih paham apa yang terbaik untuk kita.
Matius 7:9-11 (TB)  Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Bapa di dunia saja memberi pemberian yang terbaik untuk kita, apalagi BAPA kita yang di Sorga. Pasti jauh lebih mengerti yang terbaik untuk kehidupan kita. Oleh sebab itu, jangan pernah berhenti membangun relasi dengan Allah, sebab DIA seperti seorang Bapa lebih mengetahui kebutuhan anaknya. (RA)

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus Memberkati 😇

 

Keluar Dari Zona Nyaman - Matius 7:12-14


Zona yang paling berbahaya adalah zona nyaman. Tuhan Yesus mengajarkan para murid-Nya untuk hidup dijalan yang benar. Jalan yang benar adalah keluar dari zona nyaman. Jangan sampai kita terjebak dalam zona nyaman tersebut.

Matius 7:12-14 (TB)  "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."

Dari ayat diatas, Saya mencatat dua point penting yang harus kita perhatikan untuk keluar dari zona nyaman tersebut.

Pertama, Perbuatan apa yang ingin orang lain lakukan, lakukan jugalah perbuatan itu kepada orang lain.  

"Kalau kita mau mendapatkan apa yang kita belum pernah dapatkan, lakukanlah apa yang belum pernah kita lakukan"
Ayat ini sangat jelas, bahwa jika kita ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain, harusnya kita terlebih dahulu melakukan itu kepada orang lain. Apa yang kita tabur, itu yang akan kita tuai. Standar kehidupan Kekristenan yang tidak ada dalam zona nyaman yakni jangan berpikir apa yang orang lain akan lakukan buat hidup saya, tetapi berpikirlah apa yang kita bisa lakukan kepada orang lain. Kalau kita baca konteks sebelumnya, kita mendapatkan bahwa ada perintah untuk tidak menghakimi orang lain, jika kita tidak mau dihakimi, janganlah menghakimi orang lain. Sebagai orang Kristen, kita hidup bukan hanya sekedar mengetahui dan mempercayai, tetapi melakukan seperti apa anda ingin diperlakukan.

Kedua, Masuk melalui jalan yang sempit.

Orang yang hidupnya dalam zona nyaman, akan mengambil jalan yang lebar. Tidak ada orang yang mau mengambil jalan yang sempit jika dirinya terjebak dalam zona nyaman. Memang dalam Kekristenan, pengampunan dan keselamatan adalah anugerah dari Tuhan yang tidak bisa beli atau gapai oleh apapun, tetapi menjalani hidup sebagai orang yang menerima anugerah butuh perjuangan komitmen hidup benar dihadapan Tuhan, sebab itu bukti dari anugerah yang telah kita terima. Dunia menawarkan kenikmatan dan kenyamanan tetapi justru itu menjebak kita untuk hidup dalam kebinasaan. Berbahagialah kita yang hidup tidak nikmat dan tidak nyaman jika di dalam Kristus, sebab kita sedang ada di dalam pintu dan jalan yang sempit.

Oleh sebab itu keluarlah dari zona nyaman, bersikaplah sebagai orang yang telah memperoleh anugerah yang dari Allah dengan bukti bahwa kita berbuat baik kepada orang lain dan tidak berada dalam kenikmatan dunia. (RA)

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus Memberkati 🙏

 

Ajaran Yang Sehat - Matius 7:15-23


Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, pagi ini kita merenungkan firman Tuhan bersama-sama dengan judul "Ajaran Yang Sehat"

Tuhan Yesus memperhatikan para pengikut-Nya supaya tidak terjebak dalam ajaran yang tidak sehat.

Ayat 15 sangat jelas mengingatkan para pengikut waktu itu dan pembaca masa kini
 "waspadlah" Kata ini merupakan sebuah peringatan yang harus diperhatikan supaya tidak terjebak dalam ajaran yang tidak sehat yakni ajaran dari nabi-nabi palsu.

Matius 7:16-20 (TB)  Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

Frasa "dari buahnya" Ini berulang-ulang dalam khotbah yang disampaikan oleh Tuhan Yesus.  Hal ini menunjukan betapa pentingnya ajaran yang sehat bagi kita semua. Standar kehidupan sehat bukan terlihat dari kehebatan dirinya melayani, tapi keubahan yang dirasakan oleh orang lain setiap hari.

Oleh sebab itu, untuk mengetahui ajaran yang sehat kita mengenal dari buahnya yang dihasilkan dan dapat dirasakan oleh orang lain.

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus Memberkati 😇

 

Dengar dan Lakukanlah - Matius 7:24-27


Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, hari ini kita akan membahas simpulan khotbah yang disampaikan oleh Tuhan Yesus di bukit.

Matius 7:24-27 (TB)  "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

Ayat ini menggambarkan 2 tipe orang yang mendengarkan firman Tuhan.

1. Mendengar dan melakukan
2. Mendengar dan tidak melakukan.

Setiap orang yang mendengar perkataan Tuhan Yesus digambarkan seperti orang yang membangun rumah di atas baru. Sedangkan orang yang mendengar dan tidak melakukan digambarkan seperti orang yang membangun rumah diatas pasir.

Kita melihat disini, kata turunlah hujan dan datanglah banjir terjadi kepada 2 tipe orang ini, namun yang berbeda yakni orang yang mendengarkan dan melakukan akan jauh lebih bertahan daripada orang yang mendengar tetapi tidak melakukan.

Dalam kehidupan kita, seringkali masalah datang kepada kita, tantangan datang kepada kita, rintangan datang kepada kita. Tetapi apakah kita tetap bertahan di dalam Tuhan?

Izinkan saya mengingatkan kita semua, mari jadilah orang yang membangun rumah di atas batu, sebab ketika masalah dan tantangan datang, kita tetep teguh di dalam Tuhan.

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus Memberkati 😇

 

Pesan Yang Berkesan - Matius 7:28-29


Matius 7:28-29 (TB)  Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.

Pernahkah saudara berkesan pada pesan yang diberikan kepada saudara? Tentu jika pesan itu baik, membawa sukacita dan damai sejahtera akan berkesan dalam kehidupan kita. Hal ini yang dirasakan oleh para pengikut-Nya ketika telah mendengarkan khotbah yang disampaikan Tuhan Yesus di bukit.

Ketika Tuhan Yesus mengakhiri khotbahnya, Orang-orang yang mendengarkan-Nya takjub akan pengajaran yang disampaikan, sebab Tuhan Yesus mengajar dengan penuh kuasa tidak seperti ahli-ahli Taurat.

Segala ucapan dan ajaran Tuhan Yesus sangat bermakna dan sangat berguna untuk kehidupan para pengikut-Nya. Sebab di dalamnya ada jaminan dan kepastian yang kita dapat rasakan.

Oleh sebab itu, segala ajaran yang telah kita terima seharusnya membuat kita takjub kepada DIA yang memberikan jaminan dan kepastian di dalam kehidupan kita.

 

Posting Komentar untuk "Kumpulan Tema Renungan Dari Matius 7"